KIPPINDO.ORG--Penetapan tanggal 15 Pebruari 2017 sebagai pelaksanaan Pilkada serentak di jawa Barat oleh pemerintah menjadi momentum bagi Komite Independen Pemantau pemilu (KIPP) untuk melakukan pemantauan di seluruh Indonesia, Khusus untuk Jawa Barat aeda tiga daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak tadi yakni, Kota Cimahi, Kota Tasik dan Kabupaten Bekasi, dan KIPP akan hadir dalam pemantauan pilkada di tiga daerah tadi.

“Ya kita akan hadir di sana untuk memantau, secra umum di tiga daerah tadi, namun secara spesifik dua daerah, yakni Kota Cimahi dan Kabupaten bekasi akan menjadi titik fokus, pertama Kabupaten Bekasi itu dekat dengan ibukota, ini akan menarik demikian juga Cimahi itu dekat ibukota Propinsi, tentu ada relasi politik menarrik di sana,” ujar Kaka Suminta Anggota Caretaker KIPP, Sabtu (18/6).

Kaka menjelaskan pada dasarnya KIPP akan hadir di seluruh Indonesia, dan untuk Pilkada serentak ini seharusnya semua komponen masyarakat tidak hanya fokus di Pilkada DKI Jakarta, yang saat ini saja sudah mulai memanas, kondisi ini mencerminkan bahwa sebagaian masyarakat termasuk parpol dan elite politik masih Jakarta sentris, oleh karenanya KIPP menyoroti beberapa daerah yang mungkin kurang mendapat perhatian.

“Kalau semua orang fokus ke Jakarta, lalu bagaimana dengan berbagai daerah di Indonesia yang kurang mendapat perhatian, kita harus melihat Indonesia secara untuh,” lanjut Kaka.

Lebih jauh Kaka menuturkan bahwa KIPP misalnya dalam Pilkada Serentak 2015 lalu memberikan perhatiannya sampai ke daerah yang jauh dari Jakarta, dengan mengambil fokus pada tiga kasus Pilkada di 3 daerah, yakni Propinsi Bengkulu, Kabupaten Cianjur, bahkan hadir pada Pilkada di Halmahera Selatan, maluku Utara.

Hasilnya menurut Kaka, ternyata di Halmahera Selatan misalnya ditemukan permasalahan pilkada yang sangat rumit dan mencerminkan kartut marutnya pilkada di daerah, di mana empat dari 5 komisionernya dan 3 dari anggota Panwas Halsel dipecet oleh DKPP. (Tim)