Catatan Akhir Tahun
KIPP Indonesia
“Demokrasi dalam Ancaman”
Salam Demokrasi
Pandahuluan.
Tidak dapat kita pungkiri, bahwa kondisi demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja, baik di ranah nasional maupun di ranah regional dan global. Sepanjang tahun 2022, yang merupakan rentang satu generasi awal bada 21 ini. Bahkan bisa dikatakan bahwa umat manusia menghadapi suasana dan tantangan yang belum pernah dihadapi, dalam peradaban sejarah manusia. Taka da satu pun bangsa-bangsa di dunia yang tidak terimbas oleh perubahan yang menyertai pergantian milenial ini, tak terkecuali bangsa Indonesia.
Untuk bangsa Indonesia sendiri, jelang pertengahan abad 21, merupakan perjalanan seabad pasca merdeka dari koloial bangsa Eropa, sehingga ada yang mencanangkan bahwa tahun 2045 nanti merupakan tahun emas seabad keberadaan sebuah bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa dan dicantumklan dalam pembukaan konstitusio Undang-undang Dasar tahun 1945, yang akan dicapai setelah seratus tahun Indonesia merdeka. Tentu pandangan optimistis tadi harus tetap ada di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.
Dalam laporan Akhir Tahun KIPP Indonesia ini, kami mencoba untuk memotret kondisi obyektif, di ranah politik dan demokrasi Indonesia, dengan menyandingkannya dengan ranah global yang relevan. Penyandinghan ini menjadi penting ketika, sebagai bangsa, Indonesia tidak bias menghindar dari pengaruh iunternasiona, baik di bidang politik, ekonomi maupun social budaya. Sementara itu dari sisim perubahan global, kita menyaksikan naik-turunnya pengaruh negara-negara besar di dunia, sepertyi menurunya pengaruh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa di satu sisi dan meningkatnya pengaruh Cina di sisi lain.
Secara umum ide tentang demoklrasi berkembang dan diimplemaentasikan pasca revolusi indudtri di negra-neghara Barat, dan berkembang dan diimplementasikan di negara-negara Asia dan Afrika di sepanjang abad 20 dan awal abad 21. Indonesia sudah mencanangkan demokrasi dan pelembagaan demokrasi, seperti pelaksanaan pemilu sejak lahir sebagai negara merdeka. Namun perjalan demokrasi tidak berada di ruang hampa, adu gagasan dan ideology mewarnai perjalan bangsa Indonesia, bahkan tak jarang pertarungan ide tadi berkembangng menjadi pertarungan fisik dan sering disebut revolusi sosial. Terakhir kita menyebutnya reformasi, ketika gagasan demokrasi kembali digagas, pasca runtuhnya Orde Baru.
Secara umum ide dan implementasi demokrasi serig dianut oleh sebuah bangsa pasa keluar dari pemerintahan yang otoriter, ketika kebebasan rakyat menjadi dambaan banyak orang, itu terjadi di banyak negara, seperti negera-negara eks Uni Soviet dan beberapa negara Asia dan Asia Tengga, termasuk Indonesia menjelang pergantian milenial tadi. Namun tak jarang juga negara-negara demokrasi baru tadi kembali jatuh pada pemerintahan otoriter, oleh akrena berbagai factor, baik factor intermnal maupun eksternal.
Pertanyaan yang ingin kita jawab adalah, apakah Indonesia akan menjadi negara modern dan demokratis, dengan kata lain menjadikan kedaulatan dan kebebasan rakyat sebagai cara pemerintah dijalankan, atau sebagiknya akan kembali terperangkap dalam balutan kekuasan yang otoriter dan memberangus kebebasan raklyat. Selain factor dinamika internal, factor kebangkitan Cina dan tawaran pemerintahnya yang tidak bisa disebut demokratis, cukup mewarnai Indonesia saat ini dan ke depan.
Tahun ini dan tahun-tahun ke depan merupakan tahun politik, dengan pelaksanaan pemnungutan suara pada pemilu nasional, 14 Februari tahun 2024 nanti, serta pemilihan kepala daerah serentak nasional di lebih dari 500 wilayah di tahun yang sama, tentu akan menimbulkan magnetudo politik yang cukup panas . Pertaruhan sebagai bangsa untuk menjadi bangsa yng modern dan berdemokrasi kembali menguat, melihat bertbagai fenomena politik yang ada, isu penunddaabn pemilu, penguatan regulasi yang dinilai memberangus kebebasan rakyat dan arah ekonomi bangsa, serta masih kluatmnya kelompok yang tak bermasalah denmgan demokarsi akan mewarnai politik Indonesia ke depan.
Be the first to comment on "Catatan Akhir Tahun KIPP"