Dua Dekade, Syukuran Ulang Tahun KIPP

Spread the love

Jakarta, Kippindonesia–Acara syukuran Komite Indfependen Pemantau pemilu (KIPP) di sekretariat KIPP, Jalan Rasuna Said, Kuningan jakarta, Kamis (31/1) dilaksanakan dengan melakukan diskusi yang dihadiri oleh para aktivis KIPP, termssuk yang kini bnerkiprah di lembaga lain, seperti peneliti demokrasi dan penyelenggara pemilu.

“Sebuah diskusi untuk membahas permasalahn bangsa,” demikian tulis Koerniasih sebagai panitia pelaksana dalam undangn untuk acara ulang tahun tersebut, di jakarta (31/3).

Meski diskusi dilakukan di antar aktivis KIPP yang hadir, seperti Augus Melaz, Standarkiaa latief dan Kaka Suminta, sebagai Caretaker KIPP, namun pembahasan diskuis cukup tajam, yakni menyikapi perkembangan dempokrasi yang dalam pandangan KIPP, menilai bahwa hanya bergerak dari rejim otoriter di masa Soeharto menuju kekuasaan Oligarki yang tak mengakomodir kepntingan rakyat.

Agus menyebutkan bahwa poada dasarnya demokrasi akan melahirkan oligarki, hanya masalahnya oligarki yang taat hukum atau tidak, karena jika oligarki yang terbentuk tidak taat hukum, maka akan tampak dari kebijakannya yang tidak mencerminkan kepentingan rakyat, ia mencontohkan bahwa di Jerman lebih mencerminkan gotong royong dibanding dengan Indonesia, dan pemerintah taat hukum di jerman.

“Seperti tesei Giden (Antony Giden-red) demokrasi akan melahirkan oligarki, masalahnya oligarki yang taat hukum atauy tidak,”ujar Agus.

Acara ditutup dengan doa bersama dan potong tumpeng, sebagai tanda syukuran keberadaan KIPP yang didirikan oleh Mulyana W Kusuma (Alm0 dan berbagai kelompok masyarakat saat itu, di bulan maret 1996, selama 20 tahun memantau Pemilku di Indonesia. Potongan tumpeng pertama diberikan oleh Kaka Suminta kepada Ketua KIPP Jakarta, Willy. (Tim)

 

Be the first to comment on "Dua Dekade, Syukuran Ulang Tahun KIPP"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*