Jo Cox, Korban Referendum Inggris

Spread the love

KIPPINO.Org–Rencana pelaksanaan penentuan pendapat atau referendum, yang akan memutuskan apakah Inggris akan berpisah dari Uni Eropa, atau teus bergabung dengan Persatuan Negara Eropa yang akan dilaksanakan pada bulan ini, ternyata memakan korban politisi yang pro penyatuan, Jo Cox seorang anggota parlemen yang dengan tegas mendukung penyatuan dan menolak untuk berpisah dari Uni Eropa.

Jo Cox wanita 41 tahun, anggota parlemen dari partai buruh ditikan dan dibunuh saat melakukan kunjungan rutin ke wilayah pemilihan Birstal, West Yorkshire Kamisd (17/6) lalu. Sebelum melakukan penyerangan pria yang disertai letusan senjata, menyerukan “Keutamaan untuk Inggris” menandakan fanatisme yang kuat untuk Inggris keluar dari UE.

Dalam openyerangan itu sorang pria berusia 2 tahun yang dikenal sebagai pendukung fanatik Inggris yang otonom, Jo Cox langsung teumbang saat penyerang menikamkan senjata tajam ke arah wanita politisi itu. Polisi menyatakan telah m,enangkap dan menahan pelaku di wilayah Yorkshire Barat.

Para pemimpin dunia mengecam aksi kekerasan tersebut, kandidar presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Hilary Clinton menyatakan bahwa penyerangan itu merupakan bentuk kebencian dan kekerasan, yang harus bersama-sama dihadapi oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Kini masyarakat Inggris dan dunia menanti hasil dari Referendum yang akan dilaksanakan pada  Selasa 28 Juni mendatang

Be the first to comment on "Jo Cox, Korban Referendum Inggris"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*