KPU Gagal Lakukan pendidikan pemilih

Spread the love
 Sumber : Realita.com

TUBAN (Realita) – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Tuban dinilai gagal melakukan pendidikan politik pada masyarakat. Indikatornya, kata sejumlah lembaga non Pemerintah, partisipasi pemilih Pilkada 2015 sangat rendah. Padahal budget untuk mendukung tercapainya target partisipasi pemilih tidak sedikit.

” Anggaran untuk penerangan, sosialisasi, penyuluhan Rp 980,977 juta. Harusnya ini bisa meningkatkan kinerja KPUK untuk mendorong partisipasi pemilih,” komentar Miftahul Huda, Koordinator Divisi Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Kamis (10/12/2015).

Miftah sendiri menilai budget tersebut terlalu besar. Menurutnya, untuk sosialisasi Pilkada, KPUK Tuban hanya butuh Rp 180 juta. Terlebih kenyataannya KPUK Tuban sering memanfaatkan kegiatan warga untuk mensosialisasikan Pilkada. KPUK Tuban bahkan masih menggandeng sponsor saat melakukan kegiatan massal.

” Tidak masuk akal dana sebesar itu hanya untuk sosialisasi. Apalagi hasilnya juga jauh dari target,” tandas Miftah.

Total Budget KPUK Tuban untuk pelaksanaan kampanye dan sosialisasi Pilkada 2015 ini dilaporkan sebesar Rp 2,7 Miliar. Lebih dari Rp 1 miliar dari budget itu digunakan untuk mencetak alat peraga kampanye dan sosialisasi, berupa spanduk, poster, leaflet dan semacamnya. Sedang sisanya, Rp 980,977 juta diplot untuk kegiatan sosialisasi, berupa penyuluhan ke berbagai kelompok pemilih.

Komite Independen Pengawas Pemilihan Umum (KIPP) memberi penilaian serupa. Koordinator KIPP Wilayah Kabupaten Tuban, Denny Aris, mengatakan, KPUK Tuban tidak bekerja maksimal dalam Pilkada 2015 ini. Institusi itu, kata Denny, sekedar berperan sebagai pelengkap persyaratan pelaksanaan Pilkada.

“Kita patut kecewa karena anggaran yang dipakai untuk pelaksanaan Pilkada ini cukup besar, dan itu uang rakyat. Kalau kualitas Pilkada makin buruk, berarti ada yang salah di tingkat penyelenggaranya,” tanggap Denny.

Pihak KPUK Tuban sendiri belum berkenan memberi tanggapan mengenai masalah ini. Baik Ketua KPUK Tuban, Kasmuri, SE, maupun komisioner KPUK lainnya memilih diam.

KPUK Tuban sempat optimis target partisipasi pemilih sebesar 70% dari total pemilih terdaftar bakal bisa dicapai. Antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan jalan sehat berhadiah yang digelar KPUK Tuban sebagai sarana sosialisasi, dijadikan dasar optimisme itu. Hampir semua kegiatan sosialisasi KPUK Tuban memang selalu memberi doorprize atau hadiah.

” Itu justru pendidikan politik yang salah kaprah. KPUK Tuban secara langsung dan terang-terangan mengajari masyarakat untuk meminta imbalan, padahal Pemilu kan pestanya rakyat, gawenya rakyat, pemegang kedaulatan tertinggi di Negara berhaluan Demokrasi,” papar Denny.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) tercatat 968.768 untuk Pilkada ini. Dari jumlah itu, hanya 387.507 atau sekitar 40% pemilih yang hadir. Selebihnya memilih golput. bek

 

Be the first to comment on "KPU Gagal Lakukan pendidikan pemilih"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*